Monday, September 11, 2006

Mari Cerdas Menabung & Berinvestasi

Bang bing bung yuk...kita tebang
Bang bing bung yuk...kita nabung
Bang bing bung hey...jangan dihitung
tahu tahu kita semua dapat untung

Ah.....andai saja sedemikian enaknya menabung saat sekarang ini. Kecuali untuk kemudahan transaksi dan iming-iming hadiah undian, sepertinya banyak orang tidak terlalu mengharapkan dapat untung dari berkembangnya uang yang ditabung.

Bahkan, dengan pengenaan pajak atas bunga dan biaya administrasi bulanan, kebanyakan orang sudah cukup senang apabila jumlah uang yang ditabungnya sebesar jumlah yang pernah disetorkan.

Lantas, kalau tidak menabung, apa dong? Deposito? Duit dari mana? Main saham? Duit dari mana?

Ah...andaikan sedemikian mudah menjelaskannya.....

Jangan salah sangka. Saya tidak menganjurkan untuk meninggalkan tabungan atau beralih dari kebiasaan menabung. Saya hanya ingin mengembalikan ke ajakan pada syair lagu di atas. Jangan dihitung dan jangan disentuh. Saya membicarakan tabungan jangka panjang. Lebih tepatnya, tabungan jangka panjang yang dapat berfungsi sebagai alat investasi dan sebisa mungkin terproteksi.

"Nah..nah...nah...ketahuan deh...Anda hendak membicarakan mengenai asuransi, kan?"

Benar. Tentu hanya asuransi yang mampu memberikan perlindungan bagi apapun yang mengandung resiko (sepanjang resiko tersebut yang diasuransikan).

Kalau anda terlindungi atas resiko terserang 34 macam penyakit, apakah anda akan mengabaikannya? Dengan kata lain, saat satu dari 34 macam penyakit tersebut menyerang, tidak saja nilai pertanggungan dibayarkan, namun juga premi untuk sampai dengan akhir masa pertanggungan dibayarkan. Apakah tidak akan anda pertimbangkan?

Nantikan posting saya lebih lanjut untuk menjelaskan hal ini. Sementara itu, silakan memberikan komentar bagi artikel ini.


Tuesday, September 05, 2006

Yang Perlu Anda Ketahui Tentang Uang

Dua hal utama yang perlu Anda ketahui tentang uang. Yang pertama, uang bukanlah segala-galanya. Yang kedua, sayangnya, hampir segala-galanya perlu uang. Apapun kondisinya, uang bak pisau bermata dua. Anda tinggal memilih. Apakah akan menjadi tuan atau budak uang.

Tentang Uang
Uang hanyalah ide. Nilai uang tidaklah terletak pada angka nominalnya.

Nilai uang terletak pada manfaat yang diperoleh dengannya.

Uang memiliki harga hanya pada saat dibelanjakan.

Keahlian akan uang meliputi kelihaian menilai uang, mengaturnya, mendapatkannya, melindunginya, dan membaginya.

Nilai uang pada masa datang tidaklah selalu berupa Future Value.

Thursday, August 31, 2006

3 Skenario Problem Keuangan Yang Mungkin (Akan) Anda Hadapi

Dengan anggapan Anda setuju dengan ide menabung untuk kehidupan yang lebih baik, inilah skenario yang bisa terjadi di tengah proses menabung:

Skenario 1 (sekedar menabung)
Dengan keinginan suatu saat mengumpulkan 1 Milyar rupiah, ditabungkan 2 juta rupiah di bank setiap bulan. Bulan pertama, kedua, ketiga dan keempat setoran tabungan berjalan lancar. Bulan kelima, terjadi sesuatu yang menyebabkan harus dirawat dan memerlukan uang sejumlah 200 juta rupiah. Dari mana uang didapat? Bank hanya akan memberikan 8 juta plus bunga. Sisanya? Jualan aset? Pinjam?

Skenario 2 (menabung pintar)
Dengan keinginan yang kurang lebih sama, selain menabung 2 juta per bulan, dibeli juga produk asuransi yang mampu memberikan 200 juta rupiah apabila terjadi sesuatu yang menyebabkan harus dirawat. Anggap saja skenarionya sama dengan skenario 1, di bulan kelima, ketika terjadi sesuatu, dapatkan uang 200 juta diperoleh? Asuransi akan memberikannya, tentu! Bagaimana dengan tabungan rutin tiap bulannya? Kemungkinan besarnya akan terhenti. Kecuali ada aset yang bisa bekerja sendiri menghasilkan uang. Bagaimana dengan impian 1 milyarnya?

Skenario 3 (menabung cerdas)
Masih dengan keinginan yang kurang lebih sama,kali ini diambil satu rekening 2 in 1 yang memadukan tabungan investasi jangka panjang dan proteksi. Menabungnya masih tetap sama. 2 juta per bulan. Bulan kesatu, kedua, ketiga dan keempat lancar. Bulan kelima kurang beruntung, sehingga diperlukan 200 juta untuk pengobatan. Rekening 2 in 1 ini kemudian memberikan 200 juta rupiahnya plus, sejak saat itu tidak perlu menabung lagi karena secara otomatis rekeningnya akan ditambahkan 2 juta rupiah tiap bulannya. Bahkan ketika sudah sembuh. Sampai usia 65 tahun. 1 milyarnya bisa didapat? Bagaimana menurut Anda?

Seperti biasa, silakan memberikan tanggapan atau komentar atas tulisan ini.